CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 11 Februari 2013

Terimakasih! :-D

             Jadi gini, berhubung blog belum dinilai, aku juga pengen nge-post. Tapi kali ini bukan puisi. Yeeey. Jadi gini, aku ngerasa kelas sembilan ini aku jadi semakin males. Masalahnya, temen-temenku yang dulu males, sekarang udah mulai bangkit dan keluar dari 'sarangnya'. Jadinya aku keliatan paling males deh. Nah, karena suatu hal, aku nggak bisa move on dari kemalesanku itu. Bawaannya pengen ndekem di pojokan kamar terus. Ini ciyus. Dan sesuatu yang bikin aku nggak bisa move on dari keadaanku adalah sesuatu yang nggak bisa aku move on-in(?) Tapi itu dulu.
             Suatu hari aku habis bangun tidur. Ngerasa aneh aja, soalnya waktu itu aku juga habis mimpi sesuatu yang aneh. Aku mimpiin seseorang, dan aku tau orang itu. Dan orang itu adalah seseorang yang ada di postinganku yang sebelum-sebelumnya. Iya, aku udah berulangkali buat move on, tapi nanti juga move on nya cuma bolak-balik aja. Nah, dari mimpi itu aku jadi keingetan dia tu. Dan nggak lama setelah mimpi itu, di malem-malem selanjutnya aku jadi mimpiin dia terus. Karena mimpiin dia terus, akhirnya kepikiran. dan nggak lama setelah itu..... *isi sendiri*.
             Jadi sering liatin dia terus, jadi pengen tau dia kemana, dll. Nah, setelah itu aku jadi merasa semangat lagi!B) Dia punya efek besar buat pelajaranku. Yeah. Setelah sekian lama. Dan setelah itu aku akhirnya bisa ngomong sama dia. Walaupun cuma bentar, dan ujung-ujungnya akunya juga lari. Bener-bener seneng, tapi jadi berasa canggung dan gugup. Pasti mukaku ndembik banget waktu itu. Dan setelah beberapa jam setelah kejadian itu, dia sms aku. yeeey. Tapi karena cuma dalam suatu rangka. Setelah itu yaudah. Nggak ada sms-sms-an lagi. Tapi walaupun cuma 3x dia sms aku, dan 3x aku bales smsnya, rasanya juga udah seneng banget. Ya, kamu mesti taulah gimana rasanya. Aku sering beberapa kali nyoba buat sms, tapi akhirnya juga cuma kesimpen di draft dan dihapus. Ya, jadi aku nyoba buat nggak sms dia. Selain aku takut smsnya nggak dibales dan bakal ngganggu dia, ada alesan lain.
            Jadi, aku ngerasa kalau dia suka sama orang lain. *angin topan* *puting beliung* *kilat sambar-sambaran* *zoom-in* *zoom-out* Bukan tanpa sebab ya, habisnya dia keliatan banget kalo suka sama orang.Ya pokoknya gitu. Sempet jadi melow banget sih setelah tau itu. Tapi ya, aku bisa apa para hadirin. Ya yaudah. Tapi aku sempet kepikiran, kalo aku semacam menuntut balesan dia buat suka aku balik, itu kayak... eng... semacam nggak ikhlas gitu. Karena sama-sama pengen di kasih balasan. Jadi aku berusaha buat ikhlas aja. Tapi disitu masalahnya, ternyata ikhlas itu susah.
            Tapi aku nggak bisa apa-apa selain ikhlas. Ya dari situ aku nyoba aja buat nggak mikirin dia suka siapa. Walaupun gitu, aku tetep ngerasa aku punya semangat baru. Yeah. Dan dengan itu aku mau ngucapin terimakasih banyak buat semangatnya. Ka-mu:-)

Sabtu, 09 Februari 2013

Guguran Sabit Rembulan

Nah, karena ternyata blognya belum di nilai sama Bu Yo. Jadi hari ini aku mau nge-post puisi (lagi). yeah. kalau gitu, selamat membaca :-)

Guguran Sabit Rembulan

Kala angin menyapu,
Sudut bibirmu yang menyungging,
Bahak-bahak tawa bahagiamu,
Rintih-rintih keluhmu,
Bertebaran, membuat sesak ruangku,

Kemudian saat ku terkulai,
Kau membawaku,
Kembali,
Dalam setiap tetes sudut kelopak mataku,
Dalam setiap pikir kelu ku tentang namanmu,
Dalam tarikan berat buah udara,

Dan ketika gulita tiba,
Purnama yang kau buat merona,
Lintang yang kau buat bersinar,
Awan yang kau buat hilang,
Mengikatku sesak, terisak,

Purnama milikmu,
Rindangmu memeluk setiap kelu,
Mekar jiwamu merebah jauh,
Kembali menanam duri disetiap hirup nafasku,

Pedangmu menyayat setiap deru rinduku,
Menanam tiap cumbuan baru dengan lara,
Membuyarkan setiap kedip sadarku,

Menggenggam pelikmu,
Bersimbahkan kelu,
Lalu buah tanjam pandangmu,
Melebamkan setiap rasa,

Pucuk-pucukangin akan membawamu,
Dalam tiap tanya tanpa jawabmu,
Dalam tiap rona bahagiamu,
Dalam tiap benam sukmamu,
Pergi,
Bugah setiap nafasmu,
Dan aku,
Hilang di tiap celah durimu,

Padam pelitaku,
Dalam tiap ranggas cahayamu,
Dalam tiap terik bahagiamu,
Lalu hanya rembulan gugur di gulitaku,